Selasa, 26 April 2016

Tanda Medan Kepramukaan

salam pramuka!!!
kita berjumpa lagi dengan kakak-kakak pramukaria di nusantara, semoga kakak-kakak sehat selalu dan dapat membanggakan tanah air...
kali ini kita akan berbagi materi tentang Tanda Medan Dalam Mapping Kepramukaan.
semoga materi ini bisa bermanfaat dan tentunya jangan sampai disalah gunakan!

Tanda Medan untuk Mapping dalam Kepramukaan

Tanda medan untuk kegiatan mapping dalam kepramukaan. Dalam berbagai kegiatan mapping di kepramukaan, penggunaan tanda medan adalah mutlak. Mapping (pemetaan), seperti peta pita, peta lapangan, peta lokasi, ataupun peta perjalanan, selalu membutuhkan tanda medan. Karena itu, bagi seorang anggota pramuka penguasaan akan tanda medan menjadi sebuah teknik kepramukaan (scouting skill) yang sangat diperlukan. Baik untuk membaca peta maupun sebaliknya, untuk membuat peta.
Tanda medan adalah simbol-simbol atau gambar-gambar yang melambangkan kondisi atau situasi medan dalam sebuah peta. Tanda medan ini digunakan dalam berbagai kegiatan mapping (pemetaan) seperti peta perjalanan dan peta pita sebagai penunjuk keadaan di kanan dan kiri jalan. Juga pada peta lapangan dan lokasi sebagai penanda kondisi dan situasi medan yang tergambar di peta.



tanda medan


Scouting skill dalam pembuatan tanda medan menggunakan gambar-gambar (simbol) yang sederhana, mudah dibuat, dan umum diketahui oleh orang lain. Sehingga pada saat melakukan perjalanan sekalipun tanda-tanda ini dapat dibuat dengan cepat tanpa menghambat perjalanan. Pun bagi orang lain yang membacanya akan langsung dapat memahami makna-makna dari simbol-simbol yang digunakan sebagai tanda medan.

Contoh tanda medan yang umum dan sering dipakai di kepramukaan adalah sebagai berikut :




Itulah berbagai tanda medan yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan mapping di kepramukaan Sekilas dari admin, semoga bermanfaat.

Tata Cara Menggunakan Tongkat

halo kakak-kakak pramuka nusantara !!!
kita sekarang akan sharing tentang Tata Cara Menggunakan Tongkat, tentunya dengan cara yang benar.
pasti kakak-kakak semua sudah tidak sabar untuk mempelajarinya, mari kita lihat dibawah ini!



Tata Cara Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris

Tata Cara Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris - Jika sebelumnya admin mem-posting tentang Tongkat Pramuka, Ukuran, Warna, dan Penggunaan, maka artikel yang akan kita bahas sekarang sangat berkaitan sekali dengan yang sebelumnya, yaitu Tata Cara Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris. Berikut penjelasannya

Pelaksanaan kegiatan baris-berbaris atau (PBB) dalam kepramukaan dapat juga menggunakan tongkat pramuka. Baris-berbaris dengan menggunakan tongkat ini memiliki tata cara dan pedoman tersendiri yang telah diatur oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Sebagaimana di ketahui, pada pramuka golongan penggalang, tongkat pramuka menjadi sebuah kelengkapan. Dalam satu regu penggalang, pemimpin regu membawa tongkat pramuka yang dipasangi bendera regu. Anggota regu lainnya pun bisa ikut membawa tongkat pramuka masing-masing. Tongkat pramuka yang dibawa oleh regu pramuka penggalang ini bisa digunakan sebagai penunjang berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan oleh regu tersebut. Seperti digunakan untuk membuat dragbar atau tandu darurat, membuat pionering atau bangunan darurat, kegiatan halang rintang dan lain sebagainya.

Ketika sebuah regu pramuka penggalang sedang membawa tongkat dan harus melaksanakan baris berbaris ataupun melakukan beberapa gerakan dari peraturan baris berbaris diperlukan aturan dan tata cara khusus. Untuk itulah Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkan pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris-berbaris. Pedoman ini mengatur tata cara dan sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat.

Secara garis besar, ketentuan tentang tata cara dan sikap pramuka saat membawa tongkat dapat dikelompokkan dalam :



  1. Penggunaan tongkat saat Sikap Sempurna (siap)
  2. Penggunaan tongkat saat akan melakukan gerakan
  3. Penggunaan tongkat saat memberi salam biasa
  4. Penggunaan tongkat saat memberi salam hormat dan salam janji
  5. Penggunaan tongkat saat melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan
  6. Penggunaan tongkat saat sedang berjalan atau lari mengikuti aba-aba
  7. Penggunaan tongkat saat istirahat di tempat
  8. Penggunaan tongkat saat lencang kanan
  9. Cara membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris

Pedoman Penggunaan Tongkat dalam Baris Berbaris



Berikut adalah penjelasan dan gambar tentang tata cara dan sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat pada masing-masing sikap.

Sikap Sempurna (siap)

Saat melakukan sikap sempurna, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :


Sikap Siap Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris 1


  • Tongkat dipegang dengan menggunakan jari jempol dan telunjuk tangan kanan (seperti memegang pensil waktu akan menulis)
  • Tangan lurus ke bawah
  • Tongkat berdiri tegak lurus di atas tanah tepat di samping kanan sepatu sebalah kanan.
Sikap Saat Akan Melakukan Gerakan

Saat akan melaksanakan suatu gerakan dalam PBB seperti akan hadap kanan, hadap kiri, balik kanan, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :
Sikap Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris 2


  • Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke atas, dengan posisi tangan setinggi ikat pinggang.
  • Melaksanakan gerakan PBB sebagaimana diperintahkan, seperti hadap kanan atau hadap kiri.
Sikap Saat Memberi Salam Biasa

Salam biasa adalah salam pramuka atau penghormatan yang diberikan kepada sesama pramuka maupun kakak pembina baik di luar upacara maupun saat upacara. Saat memberikan salam biasa, penggunaan tongkat yang benar adalah :
Sikap Hormat Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris


  • Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke atas, dengan posisi tangan kanan setinggi ikat pinggang.
  • Tangan kiri dibuka, diletakkan rata di depan dada dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ujung ibu jari tangan kiri menyentuh tongkat.
  • Pandangan mata lurus melihat ke arah yang diberi salam.
Sikap Saat Memberi Salam Hormat atau Janji

Salam hormat adalah salam atau penghormatan yang diberikan kepada bendera merah putih saat dikibarkan; lagu Indonesia Raya saat dikumandangkan; kepala dan wakil kepala negara, para duta negara, panglima tinggi, para menteri, dan pejabat lainnya; jenazah yang sedang diusung atau dikuburkan; saat memasuki makam pahlawan. Sedangkan salam janji adalah salam atau penghormatan yang dilakukan saat pengucapan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Saat memberikan salam hormat dan janji, penggunaan tongkat yang benar adalah :
Sikap Hormat Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris


  • Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari dengan keempat jari lainnya), dengan posisi tongkat miring (bagian bawah di sisi kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada.
  • Tangan kanan memberi salam hormat, yaitu diangkat pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring, terbuka, punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.
Sikap Saat Melaksanakan Gerakan Maju Jalan atau Lari Jalan

Saat melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :
Sikap Maju Jalan Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris


  • Tongkat digenggam dengan kedua tangan, tongkat di depan dada, posisi tongkat miring ke depan dengan bagian kiri di atas.
  • Posisi tangan kanan setinggi pinggang sebelah kanan, sedangkan tangan kiri di depan dada sebelah kiri.
Sikap Saat Sedang Berjalan atau Lari dengan Mengikuti Aba-aba

Saat pramuka sedang berjalan atau berlari dengan membawa tongkat, tata cara menggunakan tongkat seperti saat akan melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan.

Sikap Istirahat di Tempat

Saat melaksanakan aba-aba istirahat di tempat, sikap dan tata cara penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut :
Sikap Istirahat Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris


  • Kaki kiri membuka satu langkah ke kiri.
  • Tangan kanan memegang tongkat setinggi pinggang.
  • Tongkat diserongkan ke arah kanan agak depan dengan ujung atas menjauhi tubuh dan ujung bawah di samping kiri sepatu kiri.
  • Tangan kiri bebas atas diletakkan di belakang pinggang.
Sikap Lencang Kanan
Saat melaksanakan aba-aba lencang kanan, sikap dan tata cara penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut :
Sikap Lencang Kanan Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris
  • Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari dengan keempat jari lainnya) di depan dada.
  • Posisi tongkat miring (bagian bawah di sisi kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada.
  • Tangan kanan mengambil jarak satu lengan, dengan menggapai dan menyentuh bahu kiri kanan di sedelahnya
  • Pandangan melihat ke kanan dan meluruskan.
Cara Membawa Tongkat Pramuka Tanpa Mengikuti Aba-aba Berbaris
Membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris adalah saat pramuka berjalan jauh atau berbaris tetapi dengan aba-aba santai atau bebas. Cara membawa tongkat bisa dengan cara :
Sikap Berjalan Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris


  • Disandang seperti sikap membawa tongkat saat sedang berjalan atau berlari, 
  • Dipanggul di pundak sebelah kiri dan ujung bawah tongkat di pegang tangan kiri.
  • Dibawa dengan diikat tali kemudian disandang di bahu.
Itulah berbagai sikap cara menggunakan tongkat pramuka saat baris-berbaris sebagaimana diatur dalam pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris-berbaris yang dikeluarkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Kakak-kakak dan adik-adik tentu sudah paham bukan, semoga bermanfaat.

Rabu, 17 Februari 2016

SKK Gugus Depan SMPN 1 Kalitidu (GUDSPEX)


Gugus Depan SMPN 1 Kalitidu


Syarat kecakapan khusus bersepeda 





Syarat kecakapan khusus Jelajah Alam







Syarat dan Tanda Kecakapan Khusus (SKK/TKK)

SALAM PRAMUKA...!!!
kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang pengertian SKK dan TKK pramuka di tingkat pramuka siaga, penggalang, penegak,  maupun pandega.
sekilas dibawah ini adalah pengertian dari SKK dan TKK, semoga bermanfaat :) 


Pengertian SKK dan TKK


TKK Pramuka Penggalang
Seorang pramuka penggalang dengan TKK terpasang di lengan bajunya


TKK atau Tanda Kecakapan Khusus adalah tanda yang menunjukkan kecakapan, kepandaian, keterampilan, kemampuan sikap dan usaha seorang pramuka di bidang tertentu, sesuai dengan usia, jenis kelamin dan kemampuan jasmani dan rohani. Untuk memperoleh TKK seorang pramuka harus mampu menyelesaikan SKK (Syarat Kecakapan Khusus) terlebih dahulu.

SKK berlaku bagi anggota pramuka siaga, penggalang, penegak, maupun pandega. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. Dengan kata lain, seorang pramuka bebas memilih SKK apa saja yang diinginkannya sesuai dengan kemampuan, keterampilan, dan minat yang dimiliki.

Ketentuan tentang kecakapan khusus diatur oleh Gerakan Pramuka dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 134/KN/76 Tahun 1976 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kecakapan Khusus. Petunjuk Penyelenggaraan ini dapat diunduh di halaman KLIK DISINI !

Tingkatan dan Bentuk TKK


Kecakapan khusus hanya berlaku pada Anggota Muda Gerakan Pramuka atau yang biasa disebut juga sebagai peserta didik. Peserta didik ini meliputi pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak, dan pramuka pandega. Kecakapan khusus tidak berlaku bagi anggota dewasa Gerakan Pramuka seperti pembina pramuka, pembantu pembina pramuka, pelatih pembina pramuka, andalan, dan anggota majelis pembimbing.

Bentuk dan Tingkatan TKK


Tingkatan dan bentuk Tanda Kecakapan Khusus untuk masing-masing golongan peserta didik pramuka adalah berbeda. Perbedaan tingkatan dan bentuknya adalah sebagai berikut:

  1. Untuk Pramuka Siaga
    SKK untuk Pramuka Siaga hanya terdiri atas satu tingkat. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) untuk pramuka siaga berbentuk segitiga sama kaki terbalik (sisi alas di bagian atas) dan tidak memakai bingkai.
  2. Untuk Pramuka Penggalang
    SKK untuk pramuka penggalang terdiri atas tiga tingkatan dengan bentuk yang masing-masing berbeda. Tingkatan dan bentuknya adalah:
    1. Purwa : Berbentuk lingkaran dengan bingkai berwarna merah
    2. Madya : Berbentuk persegi dengan bingkai berwarna merah
    3. Utama : Berbentuk segilima dengan bingkai berwarna merah
  3. Untuk Pramuka Penegak dan Pandega
    SKK dan TKK untuk pramuka penegak dan pandega sama. Terdiri atas tiga tingkatan dengan bentuk:
    1. Purwa : Berbentuk lingkaran dengan bingkai berwarna kuning
    2. Madya : Berbentuk persegi dengan bingkai berwarna kuning
    3. Utama : Berbentuk segilima dengan bingkai berwarna kuning

Penggolongan SKK dan TKK

Berbagai macam SKK dan TKK yang ada dikelompokkan dalam 5 golongan (bidang). Masing-masing bidang dibedakan dengan warna dasar (backgroud) yang terdapat di Tanda Kecakapan Khusus. Lima bidang SKK tersebut adalah:
Penggolongan TKK
  1. Bidang agama, mental, moral, spiritual, pembentukan pribadi dan watak
    TKK pada bidang ini memiliki warna dasar kuning. Contoh SKK-TKK bidang agama, mental, moral, spiritual, pembentukan pribadi dan watak adalah:
    1. SKK Sholat
    2. SKK Penabung
    3. SKK Khotib
    4. SKK Muadzin
    5. SKK Qori'
  2. Bidang patriotisme dan seni budaya
    TKK pada bidang ini memiliki warna dasar merah. Contoh SKK-TKK bidang patriotisme dan seni budaya adalah:
    1. SKK Pengatur Ruangan (khusus pramuka siaga)
    2. SKK Pengatur Rumah
    3. SKK Pengatur Meja Makan
    4. SKK Pemimpin Menyanyi
    5. SKK Menyanyi
    6. SKK Pelukis
    7. SKK Juru Gambar
    8. SKK Pengarang
  3. Bidang Kesehatan dan ketangkasan
    TKK pada bidang ini memiliki warna dasar putih. Contoh SKK-TKK bidang kesehatan dan ketangkasan adalah:
    1. SKK Gerak Jalan
    2. SKK Pengamat
    3. SKK Perenang
    4. SKK Penyelidik
    5. SKK Juru Layar
    6. SKK Juru Selam
    7. SKK Pendayung
    8. SKK Ski Air
  4. Bidang Ketrampilan dan tekhnik pembangunan
    TKK pada bidang ini memiliki warna dasar hijau. Contoh SKK-TKK bidang ketrampilan dan tekhnik pembangunan adalah:
    1. SKK Juru Kebun
    2. SKK Juru Potret
    3. SKK Pengamat
    4. SKK Peternak Ayam
    5. SKK Pengumpul Perangko
    6. SKK Juru Semboyan
    7. SKK Menjahit
    8. SKK Pengendara Sepeda
    9. SKK Juru Masak
    10. SKK Pencinta Dirgantara
    11. SKK Pengenal pesawat terbang
    12. SKK Juru Peta
    13. SKK Navigasi Laut
    14. SKK Komunikasi
    15. SKK Penenun
    16. SKK Perahu Motor
  5. Bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup
    TKK pada bidang ini memiliki warna dasar biru. Contoh SKK-TKK sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup antara lain:
    1. SKK Pemadam kebakaran
    2. SKK Pengaman Lalu-Lintas
    3. SKK Pengaman kampung/desa
    4. SKK Penunjuk Jalan
    5. SKK Juru Bahasa
    6. SKK Penerima Tamu
    7. SKK Korespondensi
    8. SKK PPPK
    9. SKK Pembantu Ibu (khusus pramuka siaga)
    10. SKK Perawatan Anak

Ketentuan dan Cara Pemasangan TKK

Tanda Kecakapan Khusus (TKK) dikenakan di lengan baju sebelah kanan, di sebelah bawah Tanda Kwartir sebanyak maksimal lima buah TKK. Jika mempunyai TKK yang diperoleh telah lebih dari lima buah, TKK selebihnya dipasang dalam Tetampan. Tetampan dipakai sebagai selempang di baju (dari pundak kanan ke pinggang kiri). Selebihnya tentang tetampan baca : KLIK DISINI !
Beberapa ketentuan lainnya mengenai SKK dan TKK;
  1. Hanya TKK yang ditetapkan Kwarnas yang boleh dipakai
  2. Yang berhak memberi TKK adalah Pembina atau Pembantu Pembina yang langsung membinanya atau seseorang yang dianggap ahli dalam bidang tertentu
  3. Seorang Pramuka hanya dibenarkan mengenakan TKK setelah yang bersangkutan :
    1. Menyelesaikan SKK
    2. Mencapai tingkat SKU Siaga Bantu (bagi pramuka siaga), SKU Rakit (bagi pramuka penggalang), mencapai SKU Bantara (bagi pramuka penegak), dan dilantik sebagai pramuka pandega (bagi pandega)
  4. Seorang pramuka tidak diperbolehkan memakai TKK untuk golongan peserta didik di bawahnya (penggalang memakai TKK siaga, penegak memakai TKK penggalang). Kecuali pramuka pandega yang boleh memakai TKK tingkat penegak.
  5. TKK yang tingkatannya lebih rendah tidak boleh dikenakan lagi setelah meraih TKK sejenis yang tingkatannya lebih tinggi. Semisal setelah mendapatkan TKK menabung tingkat madya maka TKK menabung tingkat purwa harus dilepas.
  6. TKK tidak berlaku untuk Pembina, Andalan, anggota MABI, dan pramuka dewasa lainnya.
Adik-adik dan Kakak-kakak pembaca pramukaria, itulah berbagai hal mengenai SKK dan TKK. Mulai dari pengertian SKK DAN TKK, penggolongan SKK dan TKK, tingkatan TKK, serta cara pemasangan TKK dan ketentuan lainnya.